Penyakit Jantung dan Jenisnya

Penyakit Jantung?
 Penyakit yang berhubungan dengan pernapasan memang sangat rentan di usia lanjut. Pada umumnya, penyebab utama penyakit - penyakit ini adalah kebiasaan di masa lalu. Ada dua hal yang sering menyebabkan gangguan pernapasan di usia lanjut, yaitu jantung dan penyakit paru-paru.

 Jantung merupakan organ tubuh yang sangat vital sehingga memerlukan ekstra kehati-hatian untuk menjaganya. Kedudukan penyakit jantung sebagai penyebab kematian terbesar di dunia, terutama pada usia 65 tahun, tidak bisa dianggap sepele.

 Meskipun penambahan usia tidak menyebabkan otot jantung mengecil (atrofi) seperti halnya organ tubuh lainnya, yang perlu diwaspadai adalah penambahan usia menyebabkan terjadinya peningkatan ukuran jaringan otot jantung (hipertrofi). Perubahan itu terjadi pada batasan usia 30-90 tahun. Perubahan inilah yang membuat jantung rawan terhadap penyakit. Perubahannya adalah sebagai berikut: 

a. Elastisitas dinding aorta (pembuluh arteri besar) akan mengalami penurunan karena perubahan yang progresif pada fungsi jaringan elastis aorta.

b. Perubahan pada daun dan cincin katup aorta, misalnya berkurangnya jumlah inti sel jaringan ikat stroma katup, penumpukan lemak, degenerasi kolagen, dan kalsifikasi jaringan fibrosa katup tersebut. 

c. Bertambahnya ukuran katup jantung. 

d. Bertambahnya lingkaran katup aorta. 

e. Penebalan katup mitral dan aorta yang diakibatkan degenerasi jaringan kolagen. 

 Selain terjadi perubahan bentuk, pada usia lanjut, jantung juga mengalami perubahan fungi. Perubahannya adalah sebagai berikut :

  • Pengatur irama denyut jantung oleh simpul SA (sinoatrial) tidak teratur 
  • Denyut jantung maksimum pada latihan/olahraga menurun 
  • Isi 1 menit jantung ( cardiac output ) menurun rata - rata 1 % per tahun setelah usia pertengahan 
  • Daya cadang jantung menurun. 
  • Fungsi sistolik berkurang. 


 Gejala yang paling sering dirasakan di usia lanjut adalah nyeri pada daerah prekordial dan sesak napas. Selain itu, penderita juga akan merasakan cepat lelah, kebingungan, muntah-muntah, dan nyeri pada perut karena pengaruh dari bendungan hepar atau keluhan insomnia. 

 Bising sistolik banyak dijumpai pada penderita lanjut usia, sekitar 60 %  dari jumlah penderita penyakit jantung. Dalam penemuan lain, juga dilaporkan bahwa bising sistolik tanpa keluhan ditemukan pada 26 % penderita yang berusia 65 tahun ke atas.

  Pada jantung dapat dijumpai kekakuan pada arteria koroner, cincin katup mitral, katup aorta, miokardium, dan perikardium. Kelainan-kelainan tersebut selalu merupakan keadaan yang abnormal.

 Pada lansia, ada beberapa jenis penyakit jantung. 
Jenis- jenisnya, yakni :

  • Penyakit jantung koroner

 Akibat yang besar dari penyakit jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan makanan ke jantung karena aliran darah ke jantung melalui arteri koroner berkurang. Meskipun penyakit ini lebih banyak menyerang kaum pria, para wanita tetap harus waspada.

 Penyebab penyakit jantung koroner ini adalah aterosklerosis. Pada aterosklerosis, terjadi plak lemak dan jaringan serat sehingga menyempitkan bagian dalam arteri jantung. Penyebab lainnya adalah faktor keturunan, hipertensi, kegemukan, merokok, diabetes, stres, kurang berolahraga, dan kolesterol tinggi.

 Gejala yang muncul pada jantung koroner ini adalah angina. Angina merupakan ketidakcukupan aliran oksigen ke jantung. Rasa seperti terbakar, tertekan, dan tekanan berat di dada kiri yang dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu, dan bahu, kerap dirasakan penderita jantung koroner.

 Jika dideskrisipkan, akan ada rasa kengerian pada diri Anda. Untuk itu, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sebelum Anda dinyatakan sebagai pasien jantung koroner, lebih baik Anda mengurangi konsumsi garam, lemak, kolesterol, sering berolahraga, dan mengurangi rokok. Pencegahan lainnya adalah dengan mengontrol tekanan darah, menurunkan kadar trigliserida darah, dan makan 2,5 gram aspirin setiap hari (untuk mencegah pembekuan darah).

  • Serangan jantung

 Serangan jantung terjadi apabila salah satu arteri jantung tidak sanggup lagi menyuplai darah ke bagian otot jantung yang dialirinya. Apabila terjadi keterlambatan dalanm pengobatan, akan mengakibatkan kematian. Hampir separo dari kematian mendadak karena serangan jantung terjadi sebelum pasien tiba di rumah sakit. 

 Penyebab serangan jantung ini adalah karena pembentukan arterisklerosis (pengerasan arteri jantung) yang berakibat pada penurunan aliran darah. Fakton risikonya meliputi keturunan, tekanan darah tinggi, merokok kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, kegemukan, kurang berolahraga, pemakaian obat-obatan (terutama kokain), umur, dan stres.

 Gejala utama serangan jantung ini merupakan rasa sakit seperti menusuk-nusuk dan bersifat persisten pada dada kiri, menyebar ke lengan, rahang, leher, dan bahu sampai 12 jam lamanya atau bahkan lebih. Tanda lain adalah perasaan seperti bingung (linglung), lelah, mual, muntah, sesak napas, dingin di lengan dan tungkai, keringat dingin, cemas, dan gelisah. 

  • Penyakit jantung hipertensi

 Kebanyakan, dengan bertambahnya usia seseorang, tekanan darahnya pun akan mengalami kenaikan. Berbagai penelitian telah dilakukan dan disimpulkan bahwa di Indonesia rata rata hipertensi ( kenaikan tekanan darah ) berkisar 5-10 % dan menjadi lebih dari 20% jika sudah memasuki usia 50 tahun ke atas. Hipertensi sistolik pada mulanya dianggap sebagai suatu gangguan kecil. Akan tetapi, sekarang ini telah diakui sebagai pemegang peranan yang besar sebagai faktor risiko serangan jantung.

 Pada usia lanjut, tekanan darah cenderung mengalami labilitas dan mudah mengalami hipotensi (tekanan darah rendah), Untuk itu, dianjurkan untuk selalu mengukur tekanan darah pada waktu periksa maupun saat kontrol pengobatan. Apabila tidak dilakukan kontrol rutin terhadap tekanan darah, akan memperbesar terjadinya penyakit jantung hipertensi. 


  • Penyakit gagal jantung

 Gagal jantung adalah ketidaksanggupan jantung memompa darah untuk kebutuhan tubuh. Kegagalan ini biasanya terjadi pada bilik kiri yang merupakan ruangan jantung yang bekerja paling besar. Akan tetapi, kadang juga terjadi pada bilik kanan atau bahkan keduanya mengalami kegagalan dalam waktu yang bersamaan. Penyebab gagal jantung adalah :

a. Otot jantung yang abnormal sehingga teriadi serangan jantung 

b. Aliran darah terlalu sedikit yang mengalir ke jantung karena terjadinya pengerasan pembuluh darah

c. Gangguan mekanisme yang mengurangi pengisian darah di dalam ventrikel (bilik) 

d. Kerusakan aliran darah yang mengganggu daya pompa jantung

 Gejala gagal jantung kiri mengakibatkan pernapasan memendek, kesulitan bernapas kecuali bila berdiri tegak lurus, bersin, batuk, kekurangan oksigen di tubuh, kulit pucat atau kebiru-biruan, ritme jantung ireguler, dan tekanan darah meningkat.

 Gejala gagal jantung kanan mengakibatkan kaki bengkak, hati, dan limpa membesar, pembekakan vena di leher, pembentukan cairan di lambung, perut busung penurunan berat badan, ritme jantung ireguler, mual, muntah, nafsu makan berkurang, kelelahan, gelisah, dan pada kasus tertentu dapat mengakibatkan pingsan.

 Untuk mencegah terjadinya gagal jantung, penderita dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung garam dan banyak memakan - makanan yang mengandung kalium (pisang, aprikot, dan jus jeruk).

0 Komentar