pengertian wawancara serta tipsnya

 

A. Apa Itu Wawancara?  

     Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab dengan tujuan meminta keterangan.  Wawancara juga disebut dialog panjang.  Arah percakapan tersebut melalui beberapa pertanyaan.  Dalam suatu wawancara pasti ada yang mewawancarai dan diwawancarai.  Oleh karena itu, wawancara pasti ada pertanyaan dan jawaban.

tips wawancara

    Seseorang wawancara bertujuan untuk memperoleh hal-hal berikut :

    1. Bahan informasi / pemberitahuan.

        Contoh: persoal an politik, ekonomi, atau pendidikan.

    2. Bahan opini / opinion.

        Contoh: bagaimana pendapat orang yang diwawancarai, misalnya tentang kelangkaan minyak tanah. 

    3. Bahan cerita.

        Contoh: kebiasaannya sehari-hari.

    4. Bahan biografi.

        Contoh: biografi atau riwayat hidup seorang tokoh. 

 


 B. Unsur Wawancara

    Wawancara dapat berjalan dengan lancar jika ada yang mendukung.  Orang yang mengajukan pertanyaan dalam wawancara  dengan seorang narasumber.  Hasil wawancara dapat disebarluaskan melalui : surat kabar, majalah, radio, atau televisi.      

    Media yang paling banyak memuat wawancara adalah wawancara kabar.  Dalam surat kabar dijumpai banyak hasil wawancara orang terkenal.  Pembicaraan dalam wawancara biasanya suatu masalah yang hangat dibicarakan.  Pewawancara merupakan orang yang mengawali kegiatan wawancara.

    Sebelum wawancara, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, seperti :

  1. Menguasai bahan yang ditanyakan.

  2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan mudah berhubungan. 

  3. Menguasai bahasa dari narasumber.

  4. Menghormati petunjuk-petunjuk dari narasumber.

   Misalnya waktu dan tempat wawancara.  Semua persoalan dapat digunakan sebagai bahan wawancara.  Bahan wawancara antara lain masalah politik, ekonomi, atau sosial budaya.  Soal politik, misalnya pemerintahan, kepartaian, ideologi, atau hubungan dengan luar negeri.  Soal ekonomi, misalnya keadaan pertanian, industri, perdagangan, impor, atau ekspor.  Soal sosial budaya, misalnya kemiskinan, pendidikan, hankamnas, keadaan alam, atau perkembangan ilmu.  

    Pewawancara yang baik akan mencari keterangan mengenai narasumber sebelum melakukan wawancara. Keterangan yang diperlukan antara lain:

        a. Riwayat hidup narasumber

        b. Keadaan narasumber secara fisik, psikis, materi, keluarga, dan tempat tinggal     

        c. Riwayat pekerjaan narasumber     

        d. Pengalaman-pengalaman narasumber     

        e. Sikap dan sifat-sifat narasumber          

        f.  Hobi narasumber

        g. Kelemahan-kelemahan narasumber.  

C. Cara-Cara Wawancara 

     Ada empat cara wawancara sebagai berikut.  

    1. Cara Random atau Acak 

    Cara random dilakukan dengan mengambil satu orang yang mewakili tiap golongan.  Sebagai contoh, orang yang akan mewawancarai satu desa yang berpenduduk seratus orang.  la cukup bertanya kepada kepala desa tentang jumlah golongan di desa tersebut.

    Di sebuah desa misalnya, terdapat lima golongan seperti berikut :  

 a. Golongan petani Golongan 

b.  Golongan buruh pemborong 

c.  Golongan pedagang 

d.  Golongan guru 

e.  Golongan pegawai negeri 

f.  Selebihnya ibu-ibu dan anak-anak. 

 Petugas cukup mewawancarai seorang dari tiap golongan.  20 orang 10 orang - 5 orang 5 orang - 10 orang

    2. Cara Penggolongan 

    Pewawancara menentukan lebih dahulu batas umur, batas anak, atau tahap orang yang akan diwawancarai.  

     Sebagai contoh, seseorang yang datang hanya mewawancarai orang yang berumur 60 tahun atau mewawancarai ibu-ibu yang mempunyai dua orang anak.  Petugas cukup mewawancarai seorang dari golongan tersebut

    3. Cara Ganda 

    Pewawancara menanyai orang yang diwawancarai secara berulang-ulang sampai orang tersebut memberitahukan yang sebenarnya.  

    Sebagai contoh, seorang pesakitan berbelit-belit menjawab pertanyaan jaksa.  Namun, setelah tertangkap tertangkap, ia tidak memungkiri lagi.  

   4. Cara Golongan 

    Pewawancara sekelompok orang sekaligus. Semua mendengar pertanyaan-pertanyaan dari wawancara, yang mendapat pertanyaan mungkin satu atau dua orang.  Hanya merekalah yang bisa menjawab pertanyaan.  

    5. Cara Individual atau Perseorangan              

      Pawawancara hanya mewawancarai satu orang saja.  Misalnya, mewawancarai seorang tokoh olahraga bulu tangkis.

E. Dasar-Metode Wawancara 

   Wawancara menggunakan metode merupakan cara bekerja secara umum untuk mencapai tujuan. Menurut Aristoteles, wawancara struktur permukaan, pertengahan, dan penghabisan.

   Namun, menurut Porter Lee, ada empat elemen dalam wawancara, yakni: 

    1. Permulaan, 

    Permulaan suatu wawancara mengharuskan pewawancara untuk menerangkan tujuan wawancara.

    2. Wawancara menuju arah-arah yang baru

    Wawancara menuju pada arah-arah yang baru juga disebut puncak-puncak dalam kelanjutan diskusi.  Sebuah wawancara yang sukses, ada puncak-puncak yang besar dan merupakan klimaks wawancara. 

    3. Momen-momen psikologis

    Momen-momen psikologis adalah tanggapan yang diberikan untuk mempengaruhi perubahan dalam wawancara. 

   4. Saluran.    

    Wawancara berjalan dari satu langkah ke langkah lain sampai mencapai simpulan seperti yang diharapkan.  Sebelum wawancara, seorang pewawancara dalam keadaan sadar psikologis untuk wawancaranya.  Wawancara, membentuk suasana, menghadapi situasi wawancara.  Pengamatan adalah suatu proses yang dilakukan dalam wawancara.    

    Pewawancara melaporkan apa yang dilihat, didengar, atau perasaan dalam wawancara.  Dalam wawancara adakalanya narasumber menjawab pertanyaan pertanyaan pewawancara.  Jika menghadapi situasi tersebut, pewawancara harus cepat memperbaiki pertanyaannya.      

     Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam wawancara, antara lain :

    1. Mengunjungi sendiri orang yang akan diwawancarai.  

    2. Daftar pertanyaan. 

    3. Menjelaskan identitas diri dan kantor beritayang diwakili.

    4. Menjelaskan maksud wawancara.  

    5. Menanyakan sesuatu harus dengan bijaksana

    6. Tidak berteriak-teriak di depan mikrofon telepon, jika wawancara itu dilakukan melalui telepon.

    7. Membuat perjanjian dengan narasumber harus jelas.  Ulangi menyebut tempat dan jam yang tidak timbul salah paham.     

   8. Ketika wawancara, pewawancara harus datang tepat waktu.  Lebih baik datang lebih awal daripada terlambat.

    9. Menyebutkan dengan jelas nama orang yang diwawancarai.

   10. Jangan lupa membawa alat tulis.

   11. Pelajari riwayat hidup, keberadaan, hobi, pendapat, dan kepribadian narasumber.

   12. Tidak memotong pembicaraan narasumber sebab bisa mengganggu jalan pikirannya.  

   13. Tidak etis menanyakan soal-soal pribadi narasumber.  

   14. Pembicaraan dalam wawancara harus lurus agar tidak keluar dari pokok permasalahan.

   15. Sebelum selesai wawancara, ingat kembali apakah semua pertanyaan sudah ditanyakan.

   16. Hormatilah narasumber sebelum berpisah.

 

 Sumber :  Buku trik berwawancara karya y. Budi artati

0 Komentar