Skema Resepsi dan Biaya Menikah di Masa New Normal
1. Menikah di KUA atau tempat ibadah
Skema pertama, menikah di KUA atau tempat ibadah. Untuk tempat, bisa jadi kamu enggak perlu membayar. Tetapi setidaknya, kamu perlu memberi "uang kebersihan" di tempat ibadat.
Upacara pernikahan di sini enggak perlu prosedur yang terlalu rumit. Cukup akad, dan kemudian tamu bisa pulang setelah acara selesai.
Kamu bisa bawakan keranjang yang berisi makanan dan suvenir. Undangan bisa sangat terbatas, mungkin hanya keluarga saja.
Misalnya di KUA, masjid atau gereja, yang boleh masuk ke dalam ruangan mungkin tak boleh lebih dari 5 - 10 orang. Sedangkan sisa keluarga harus menunggu di luar.
Rincian biaya menikah di KUA atau tempat ibadah kurang lebih sebagai berikut, dengan dihadiri oleh 20 orang:
• Uang kebersihan: Rp500.000 sampai Rp1.000.000
• Administrasi: Rp500.000
• Katering yang dikemas apik untuk dibawa pulang: 20 @ Rp100.000 = Rp2.000.000
• Suvenir: 20 @ Rp50.000 = Rp1.000.000 (setiap orang bisa Dapatkan suvenir, karena tidak ada undangan keluar)
Jadi, dengan kebutuhan esensial di atas ditambah kebutuhan di tempat ini, kamu butuh total biaya menikah sekitar minimal Rp22 juta. Jangan lupa untuk menyiapkan dana cadangan sebesar 10 - 20% untuk keperluan di luar rencana.
2. Menikah di rumah
Untuk biaya menikah di rumah, kurang lebih sama. Alternatif, kamu bisa saja mengundang lebih banyak orang, tetapi dengan sistem shift.
Gantian per kelompok, dengan hak masing-masing kelompok 20 - 30 orang, yang berarti sekitar 10 - 15 undangan.
Setiap shift-nya harus ada jeda, agar ada waktu untuk membersihkan dan membersihkan segala sesuatunya, sebelum kelompok berikutnya.
Kamu perlu mengerahkan keluarga dan tetangga, untuk ikut membantu dan memastikan setiap undangan yang hadir mematuhi protokol kesehatan.
• Bayar tenaga untuk beres-beres, bersih-bersih, parkir kendaraan, dll: Rp1.000.000
• Katering untuk dibawa pulang: 30 @ Rp100.000 = Rp3.000.000
• Suvenir: 15 undangan @ Rp50.000 = Rp750.000
Total, kamu perlu menyiapkan biaya menikah kurang lebih minimal Rp22.750.000. Jangan lupa lagi, untuk menyiapkan dana cadangan sebesar 10-20% untuk keperluan di luar rencana.
3. Menikah di gedung
Mau tetap mengadakan resepsi pernikahan di gedung? Tetap bisa kok. Hanya saja ada beberapa protokol yang harus diperhatikan:
• Kapasitas gedung enggak boleh diisi penuh. Jadi gedung berkapasitas 1000 orang, hanya diisi oleh 500 orang yang sudah termasuk. Ini berarti kurang lebih kita hanya bisa menyebar 200 undangan.
• Resepsi harus dibagi dalam beberapa sesi, yang berarti durasi Penyewaan gedung akan lebih panjang.
• Tidak boleh ada prasmanan dan pesta berdiri. Alternatif selain membuat paket katering untuk dibawa pulang adalah dengan mengadakan pesta berformat teater, meja bundar atau meja panjang.
Ini berarti akan ada biaya tambahan untuk pelayan / pelayan, karena butuh tambahan untuk dapat melayani undangan yang hadir.
Dan, tentu saja, para waiter dan waitress ini butuh perlengkapan tambahan, seperti pelindung wajah dan masker, serta sarung tangan.
• Sesi foto juga tidak boleh bergerombol, jadi pertimbangkan solusi untuk membuat booth foto kecil saja.
• Kamu mungkin juga akan butuh bilik kesehatan khusus untuk undangan yang datang tetapi "mencurigakan" secara kesehatan. Jadi, akan ada tenaga medis yang juga mendambakan.
Terlihat lebih kompleks ya? lya. Pusing? Nah, kalau iya, mungkin kamu perlu menghubungi wedding organizer untuk bisa merencanakan pernikahan di gedung di masa baru normal ini.
Nah, bagaimana? Semoga sekarang kamu sudah mendapat gambaran umum untuk mempersiapkan biaya menikah di masa normal baru ini.
Terimakasih kepada carolina ratri yang sudah berbagi pengalaman nya dan sudah di tulis di buku berjudul ceklis persiapan pernikahan, kami bantu untuk berbagi informasinya supaya lebih luas lagi.
0 Komentar