Investasi Terbaik dan Terjamin Adalah Diri Sendiri

 Investasi Terbaik Adalah Diri Sendiri 

 Jika ada sebuah pertanyaan, investasi terbaik apa yang pernah Anda lakukan? Tentu setiap orang berpendapat beda. 

Investasi


 Kemudian, ada seseorang yang menjawab, "Investasi ke diri saya sendiri!" Banyak rekannya yang kurang sependapat dengan hal ini dan cenderung berpikir bahwa investasi terbaik mereka adalah investasi ke saham blue chip atau membeli properti di lokasi yang premium.

Dengan investasi yang terus dipupuk sedari awal dalam diri, bisa menghasilkan investasi-investasi lain dalam hidup. 

 Investasi terbaik dan akar dari semua investasi adalah investasi kepada diri Anda!

 Dengan logika yang sangat sederhana, Anda bisa runut bahwa untuk menghasilkan investasi- investasi yang bersifat tangible, seperti kapital, properti, saham, dan sebagainya, kita memerlukan resources yang memadai dalam diri Anda yang berupa skill, knowledge, physical, dan sebagainya.

 Sayangnya, orang sering lupa dengan prinsip dasar kehidupan, bahwa untuk menuai seseorang perlu menanam dan untuk memancing juga perlu umpan. 

 Alam telah menggariskan bahwa tiada orang akan pernah menuai sesuatu yang tidak pernah ditaburnya. 

 Untuk menuai hasil sesuai tujuan yang telah ditetapkan, wajib hukumnya untuk terus menabur, menyemai, dan merawat benih yang ditanam. 

 Adapun komponen terpenting dalam siklus tersebut adalah manusia sebagai subjeknya.

 Guna menghasilkan yang terbaik dalam hidupnya, manusia perlu memiliki perangkat lengkap yang memadai guna membantunya.

 Ada sebuah istilah "petani perlu mengasah paculnya" sebelum dapat membajak sawah dengan sempurna.

 Dalam hubungannya dengan istilah tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dikuasai sebagai fundamental bagi siapa pun yang ingin melangkah maju dalam semua aspek kehidupan.

 Skill yang mutlak perlu dikuasai, misalnya penguasaan bahasa asing (minimal bahasa Inggris), teknik presentasi, teknik komunikasi, teknik self-motivation, teknik persuasi, dan dasar-dasar psikologi manusia.

 Juga, tentu diperlukan knowledge yang memadai dalam bidang-bidang yang ditekuni. 

 Selain itu, ada baiknya bila terus berinvestasi kepada hal-hal yang berhubungan dengan self empowerment, kesehatan, dan aspek-aspek spiritualitas baik yang berupa aspek religius maupun spiritual kontemporer.

Fakta yang ada saat ini adalah orang-orang cenderung pelit untuk berinvestasi ke dalam diri mereka.

 Coba Anda tanyakan dalam diri Anda, apakah Anda lebih ingin memiliki iphone atau ikut dalam seminar/training yang berhubungan dengan self empowerment?

 Penulis yakin sebagian besar pembaca lebih mendambakan memiliki gadget terbaru dibandingkan berinvestasi kepada dirinya.

 Orang-orang cenderung memaksakan dirinya untuk memiliki sesuatu yang bersifat memenuhi rasa kepuasan jangka pendek dalam konteks hubungannya dengan manusia lain dibandingkan berinvestasi untuk menemukan kebahagiaan yang sifatnya jangka panjang. 

 Tentu saja investasi ke diri sendiri tidak terbatas hanya mengikuti seminar, training, workshop, sekolah lanjut, dan sebagainya.

 Namun, juga bisa berupa self-learning dengan membaca literatur-literatur yang ada atau bahkan berinvestasi dengan hidup lebih sehat guna mencegah penyakit yang mungkin timbul.

 Oleh karena itu, alangkah baiknya bila mulai berpikir untuk berinvestasi dalam diri. 

 Bila digunakan dengan tepat dan maksimal, mestinya investasi-investasi yang telah ditanamkan dalam diri tersebut akan memberikan hasil (return) yang jauh lebih besar dan permanen dibandingkan investasi lain yang sifatnya jangka pendek.

0 Komentar