Penampilan Karyawan Yang Diinginkan Perusahaan

 PENAMPILAN KARYAWAN YANG DIINGINKAN PERUSAHAAN

 Di sini ada dua pihak. Anda dan tempat kerja. Supaya mudah membayangkan, saya menyebut tempat kerja sebagai perusahaan. Anda dan perusahaan saling membutuhkan: 

Penampilan karyawan


1. Anda membutuhkan pekerjaan untuk mendapat penghasilan

2. Perusahaan membutuhkan Anda untuk melaksanakan pekerjaan.

Saya sengaja membuat pointer seperti di atas, supaya Anda mudah memahami. Perusahaan membutuhkan Anda untuk melaksanakan pekerjaan.

 Tanpa kehadiran Anda, perusahaan tidak dapat beroperasi. Semua perusahaan di dunia ini dioperasionalkan oleh manusia. Oleh karena perusahaan yang membutuhkan Anda, maka perusahaan juga memiliki ketentuan sendiri.

 Ketentuan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda. Berikut ini contoh ketentuan tentang penampilan yang wajib diikuti oleh karyawan supaya bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut:

 1. Penampilan Formal

 Perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan atau jasa pelayanan publik, biasanya mewajibkan karyawannya untuk berpenampilan formal. Penampilan formal di sini berarti mengenakan baju kerja formal, bahkan sampai tatanan rambut, make-up, dan pakaian dalam pun diatur. 

Contoh perusahaan seperti ini adalah bank dan hotel (yang bisa Anda kunjungi dan buktikan sewaktu-waktu). Tujuan dari penampilan karyawan yang formal itu adalah untuk menghadirkan kenyamanan tingkat tinggi bagi para konsumen/pelanggan perusahaan tersebut.

 Untuk mempermudah mengatur penampilan formal ini, perusahaan biasanya mewajibkan karyawan mengena- kan seragam yang ditetapkan perusahaan. Karyawan mau tidak mau harus mengenakan seragam itu kalau mau mendapatkan pekerjaan di situ.

 Karyawan yang tidak mau mengenakan seragam dianggap melanggar aturan disipin dan dapat diberi sanksi paling berat pemberhentian dengan tidak hormat.

 2. Penampilan Kasual

 Penampilan kasual adalah penampilan yang terlihat sederhana, santai, tetapi tetap sopan. Misalnya mengenakan celana jeans dan kaus kerah untuk bekerja.

 Perusahaan - perusahaan yang berbasis pada industri kreatif biasanya menetapkan penampilan standar karyawannya seperti ini. Tujuannya adalah membuat karyawan nyaman bekerja dan bisa mengeksplor kreativitas mereka tanpa batas.

 Tapi dengan penampilan seperti itu, konsumen / pelanggan atau klien juga masih merasa nyaman. Perusahaan biasanya menyediakan seragam hanya atasan saja (misalnya hem lengan pendek atau kaus kerah dan bertuliskan identitas perusahaan).

 Sedangkan untuk bawahan, karyawan biasanya diwajibkan mengenakan celana panjang warna gelap. Celana panjang yang paling banyak dipergunakan adalah celana panjang jeans. Model celana ini dapat dipergunakan untuk kerja kantoran maupun kerja lapangan. Sedangkan sepatunya, biasanya sepatu kasual.

3. Penampilan Bebas Terbatas

 Ada perusahaan yang karyawannya tidak berhubungan langsung dengan konsumen / pelanggan. Hanya produk perusahaan itu sajalah yang dilihat oleh konsumen / pelanggan.

 Misalnya: penerbit buku. Banyak penerbit buku yang saya kenal tidak mewajibkan karyawannya mengenakan seragam. Tetapi memilih membebaskan karyawannya untuk mengenakan busana model apa saja.

 Tapi bebas di sini tetap terbatas, yakni tetap rapi, sopan, dan sesuai norma - norma di masyarakat setempat di mana penerbit tersebut berdomisili. Di beberapa penerbit, saya lihat karyawannya mengenakan baju kasual, celana jeans, dan sepatu sandal.

 Tetapi tidak ada yang mengenakan baju yang terbuka. Jika Anda sulit mengubah diri dalam hal penampilan, Anda mungkin cocok bekerja di perusahaan - perusahaan semacam ini, yang tidak terlalu ketat mengatur soal penampilan.  

4. Penampilan Khusus

 Penampilan karyawan bagi sebagian perusahaan adalah atraksi yang menjual. Ada perusahaan yang mewajibkan karyawannya berpenampilan khusus seperti ini. 

 Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, Anda akan menjumpai sebuah restoran yang sangat kental dengan budaya Jawa. Para pelayan restoran tersebut berpenampilan layaknya rakyat jawa kuno. 

 Saya pernah bertanya kepada teman-teman yang berdomisili di luar kota, mengapa mereka suka makan di restoran itu? Saya heran, karena makan di tempat itu menunggu makanan disajikan sungguh lama sekali. Saya saja tidak bisa sabar, kok bisa-bisanya teman-teman dari luar kota ini selalu minta diantarkan ke situ.

 Ternyata di restoran itu mereka bisa menyaksikan para pelayan yang muda dan cantik - cantik mengenakan kemben. Kemben adalah busana tradisional jawa kuno yang menutupi buah dada dan perut.

 Sedangkan bawahannya mereka mengenakan jarik (kain batik yang dililitkan ke tubuh dari perut ke bawah, menyerupai rokp . Ternyata penampilan seperti inilah yang disukai pelanggan dari luar kota. Pemandangan yang eksotis dan sulit di- jumpai di belahan bumi mana pun.

 Jika Anda selama ini mengenakan busana muslim taat, seyogianya Anda tidak melamar ke perusahaan ini, karena pasti tidak diterima. Sebaliknya, saya juga sering makan di restoran khusus yang menjual kuliner Aceh.

 Pelayan perempuan di restoran ini mengenakan baju muslim yang taat. Bagi Anda yang terbiasa mengenakan rok mini, seyogianya tidak berusaha mendapatkan pekerjaan di sini.

 Jika dipaksakan mengenakan rok panjang semata kaki, Anda bisa ke- serimpet dan terjatuh pada saat membawa makan minum untuk konsumen/pelanggan.

 Jadi, cara paling mudah untuk mendapatkan pekerjaan adalah sesuaikan penampilan Anda dengan kebutuhan perusahaan. Jika Anda melamar pekerjaan di bank, jangan datang mengenakan baju flanel. Sebaliknya jika Anda melamar pekerjaan sebagai surveyor, jangan datang mengenakan setelan jas. Mudah bukan?

sumber buku karya suryono ekotama

0 Komentar